“Jum’at 17 agustus 1945 tepat 73 tahun yang lalu, kita ditakdirkan menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat, momentum itu merupakan momentum sakral dan bersejarah bagi kita, yang wajib kita syukuri dan maknai sebagai momentum untuk lebih meningkatkan pengabdaian pada bangsa dan Negara. Agar kita menyadari bahwa kemerdekaan Republik Indonesia tidak diraih dengan cuma-cuma atau kado perpisahan dari Kolonial Belanda atau cindramata dari Jepang, itu semua diraih dengan pengorbanan harta benda, keringat, bahkan dengan darah. Mari kita kobarkan kembali semangat perjuangan didalam jiwa masing-masing untuk membangun kecintaan kepada bangsa dan negara”. Hal tersebut disampaikan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum saat menjadi Inspektur upacara pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 tingkat Kabupaten Tasikmalaya, di Lapangan Jamilega Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, Jum’at (17/8/18). Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto, Ketua DPRD Kab. Tasikmalaya H. Ruhimat, Para Kepala SKPD di Lingkungan Pemeritah Kabupaten Tasikmalaya, para ulama pimpinan pondok pesantren, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Tasikmalaya, dan tamu undangan lainnya.
Bupati Uu menegaskan, generasi kita saat ini berkewajiban untuk terus berjuang, berjuang dalam konteks yang berbeda, bukan berjuang untuk merebut kemerdekaan akan tetapi berjuang mewujudkan cita-cita kemerdekaan. “Urang lenyepan piwuruk sepuh! Mun karuhun melak binihna, urang kudu nyiram sirungna. Mun karuhun melak tangkalna, urang kudu miara buahna. Moal aya kiwari mun teu aya kamari, moal aya ayeuna mun teu aya mangkukna. Yang berarti kita berkewajiban melanjutkan jejak langkah perjuangan leluhur kita”, imbuhnya.
Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, Bupati mengingatkan persatuan dan kesatuan bangsa serta penguatan penguatan ideologi Negara merupakan modal utama untuk membangaun bangsa, kemajmukan tidak bisa dijadikan alasan untuk mentolerir perpecahan. “Bangsa kita adalah bangsa yang berkarakter dan berkepribadian luhur, siap membela kepentingan bangsa. Perbedaan suku, perbedaan bahasa, warna kulit, bentuk wajah, bahkan perbedaan agama tidak boleh menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Bupati.
Dihari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-73, Bupati mengatakan, di Kabupaten Tasikmalaya saat ini masih dihadapkan pada problematika kehidupan sosial kemasyarakatan yang perlu kita benahi bersama-sama. “Meskipun saat ini kita telah bersama-sama membangun secara bertahap namun tidak berarti semua permasalahan sudah selesai, Kabupaten Tasikmalaya masih dihadapkan pada angka kemiskinan yang tinggi, belum tuntasnya pembangunan inprastruktur pedesaan, belum optimalnya pertumbuhan perekonomian dan lain-lain. Kita semua bisa menyelesaikan permasalahan itu bersama-sama dengan jalan beriringan dan saling membantu,” ungkap Bupati.
Diakhir sambutannya, Bupati mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung bahu-membahu, gotongroyong membangun Kabupaten Tasikmalaya. Bupati juga menyampaikan terimakasih atas terlaksananya pesta demokrasi yang berjalan dengan lancer dan aman. Bupati berpesan agar semua lapisan masyarakat terus menjaga dan merawat apa yang telah ada di Kabupaten Tasikmalaya.
Pada sore harinya, dilaksanakan upacara penurunan sangsaka bendera merah putih, Wakil Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto bertindak selaku Inspektur upacara pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 tingkat Kabupaten Tasikmalaya, di Lapangan Jamilega Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
