Menjelang Bulan Ramadhan, Bupati Tasikmalaya H. Uu Ruzhanul Ulum beserta Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Heri Sogiri melakukan sidak bahan pangan untuk kebutuhan jelang Ramadhan, sekaligus meninjau lokasi berdampak kebakaran di Pasar Manonjaya, Rabu (17/05/2017).
Dikatakan Bupati, tujuan melakukan kunjungan ke Pasar Manonjaya adalah untuk melihat kondisi harga pangan yang tersedia di pasar dan melihat bahan pangan yang mengandung pengawet. “harga pangan yang tersedia di pasaran terjadi kenaikan yang signifikan dan selaku pemerintah daerah perlu melakukan pemantauan, karena ketika harga naik, maka akan terjadi inflasi daerah, dan yang merasakan adalah masyarakat kecil”, ucap Bupati. Bupati berharap partisipasi dari semua elemen masyarakat, untuk bekerjasama dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasaran.” Upaya yang dilakukan adalah meminta para pengusaha untuk mencari siapa distributornya, kemudian cari pihak yang menaikan harga, dan saya meminta kepada para ulama dan para kiyai untuk memberikan arahan kepada masyarakat dalam setiap ceramahnya untuk tidak menimbun bahan pokok sehingga menyebabkan kelangkaan menjelang Bulan Ramadahan”, tegas Bupati Bupati meminta agar para produsen tidak seenaknya menaikan harga apalagi menimbun barang, sebab akan berdampak inflasi yang nantinya akan dirasakan oleh masyarakat kecil.“Tugas Pemerintah di sini supaya tidak terjadi penimbunan dan juga memberikan informasi kepada masyarakat tolong jangan terlalu banyak barang yang dibeli khususnya menjelang Bulan Suci Ramadhan”, ujar Bupati.
Pasca terbakarnya pasar Manonjaya, para pedagang pasar meminta agar Pembangunan pasar manonjaya di percepat. “Insyaalloh sesuai target pada tanggal 19 Mei yang akan datang, Pasar sudah bisa dipakai dan para pedagang sudah bisa membenahi barang dagangannya mulai dari hari ini dan pemerintah sedang berupaya dan terus melakukan koordinasi dengan dinas pasar, khususnya dalam penanganan sampah, Musholla, pedagang kaki lima, dan juga masalah saluran air agar tidak banjir”, terang Bupati .
Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Heri Sogiri menjelaskan Pemerintah Daerah berupaya memberikan fasilitas seadanya. “Kami berharap agar pedagang merasa aman dengan adanya bantuan pasar darurat, dan kami belum bisa memberikan bantuan sesuai dengan keinginan pedagang yang disebabkan oleh masalah waktu dan anggaran yang kurang”, jelas Heri.
