MENGENANG SEJARAH LAHIRNYA KAB TASIKMALAYA DI MONUMEN GEGERHANJUANG

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Email

Dihari jadi Kabupaten Tasikmalaya ke-386, yang tolak penentuan tanggal, bulan dan tahunnya dilatarbelakangi oleh bukti-bukti peninggalan sejarah yang telah ditemukan dan dikumpulkan oleh para sejarawan dan tim perumus terdahulu. Untuk menandai sejarah lahirnya Kabupaten Tasikmalaya dibangun sebuah “MONUMEN GEGERHANJUANG” yang terletak di Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari. Hal tersebut diungkapkan Bupati Tasikmalaya dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto dalam acara “Nyukcruk Palemburan, Nata Pamarentahan Di Gegerhanjuang” MILANGKALA TASIKMALAYA KA-907, KABUPATEN TASIKMALAYA KA-386 TAHUN 2018 di Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, Senin (20/08/2018). Acara tersebut dih      adiri Para Kepala SKPD di Lingkungan Pemeritah Kabupaten Tasikmalaya, para ulama pimpinan pondok pesantren, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Tasikmalaya, dan  tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Tasikmalaya mengungkapkan Monumen Gegerhanjuang merupakan ikon historis namun keberadaan komplek monument ini belum lengkap sepenuhnya dibangun. Namun Pemerintah Daerah berkeyakinan spirit psikologislah yang diharapkan memiliki pengaruh lebih kuat. “Spirit sebuah menumen yang memancarkan ketangguhan hati dan ketetapan bathin untuk menghargai dan mewarisi semangat hidup dan semangat juang para leluhur,” tutur Bupati.

Sejarah adalah refleksi, sejarah akan terulang tanpa disadari, sejarah akan memberikan pelajaran, tahun 2018 diusia yang ke-907, tampak semakin nyata bahwa sejarah bukan hanya document masa lalu, sejarah bukan hanya romannya para penutur cerita, namun sejarah adalah cermin bagi masa depan. “Kita bukanlah fajar yang menyingsing, kita hanyalah ayam yang berkokok setelah fajar bersinar” ungkap Bupati.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto berharap, Gegerhanjuang akan tumbuh kembang menjadi aset budaya dan aset ilmiah yang bisa terus digali dan dikembangkan. “Minimalna pak Kadis, Pak Asda, taun ieu urang kudu gaduh duplikat, replica prasasti Gegerhanjuang. Urang upayakeun kedah tos aya di tempat ieu,” ungkap Ade.

Ade menginginkan peringatan Gegerhanjuang dilaksanakan secara rutin tiap tahunnya. Akan tetapi bukan sekedar seremonial semata, namun Gegerhanjuang memiliki makna sejarah yang sangat penting bagi cikal bakal tata pemerintahan yang diakui para ahli. Wakil Bupati juga mengintruksikan instansi terkait  untuk membentu tim yang akan mengumpulkan benda-benda peninggalan sejarah yang berkaitan dengan Gegerhanjuang, untuk kemudian disimpan dalam sebuah museum sebagai kebanggan warga Kabupaten Tasikmalaya.

Pada kesempatan tersebut dilaksanakan pula penyerahan santunan pada janda dan warga kurang mampu, peletakan batu pertama pembangunan Mushola dan WC umum yang dilanjutkan dengan peninjauan stan BUMDES Desa Linggamulya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News
Pjs. Bupati Tasikmalaya Laksanakan Kunker Ke Cibalong
Pjs. Bupati Tasikmalaya Ziarah Ke Makam Leluhur Sukapura
Pjs. Bupati Tasikmalaya Laksanakan Kunker Ke Sukaraja
Pjs. Bupati Tasikmalaya Pimpin Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Rakor Persiapan Fasilitasi Kampanye Pilbup & Pilwabup 2024
Sekda Zen Pimpin Rakor Desk Pilkada Kab. Tasikmalaya 2024
Pjs. Bupati Tasikmalaya Silaturahmi Ke Pondok Pesantren Suryalaya
Apel Siaga Pengawasan Netralitas Asn Dan Pengawasan Tahapan Kampanye Pada Pemilihan Serentak Tahun 2024
Bupati Ade Raih Penghargaan Pada Cnn Indonesia Award
Atlet Asal Kabupaten Tasikmalaya Raih Medali Emas Pada Paralympic Games Paris 2024