Dalam kegiatan Panen Raya Padi Organik di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, Bupati Tasikmalaya, H. Uu Ruzhanul Ulum menuturkan jumlah peminat padi organik dari berbagai negara terus meningkat, ,meskipun diakui stok padi organik di Kabupaten Tasikmalaya jumlahnya masih terbatas. “Beberapa waktu yang lalu kita baru mengirim ekspor padi organik ke Italia sebanyak 13 kwintal. Permintaan dari negara lain seperti Belgia juga terus meningkat,” kata Bupati usai panen padi organik Kelompok Tani Cantilan Desa Sukarame Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (21/3/2017).

Bupati Tasikmalaya mengatakan ada beberapa kendala terbatasnya stok padi organik di Kabupaten Tasikmalaya. Di antaranya sulitnya mengubah paradigma masyarakat dari bertani secara tradisional maupun konvensional ke bertani secara organik. Padahal, kualitas dan harga jual padi organik lebih tinggi dibandingkan padi biasa. “Alhamdulillah di beberapa daerah petani sudah mulai mau menanam padi organik. Salah satunya di Kecamatan Sukarame ini. Meski baru berdiri satu tahun yang lalu, tapi hasilnya sudah sangat memuaskan,” imbuh Bupati Tasikmalaya, lanjutnya “Tasik siap mengembangkan sektor pertanian padi organik. Tujuannya jelas, untuk menyejahterakan petani dan memenuhi kebutuhan pasar. Karena permintaan pasar untuk padi organik ini terus meningkat,” Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan terus berupaya mengembangkan pertanian padi organik di Kabupaten Tasikmalaya. Targetnya, , di masing-masing kecamatan ada kelompok tani yang menanam padi organik.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tasikmalaya, Mohammad Zen menuturkan pihaknya kali ini tengah mencanangkan program penambahan UPPO (Unit Pengelolaan Pupuk Organik). Rencananya, UPPO ini bisa tersedia di 39 kecamatan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. “Pupuk organik ini merupakan bahan pokok padi organik. Dengan menambah UPPO, otomatis akan menambah tingkat produksi padi organik,” kata Zen.